Infofinansial.com, Jakarta – Perikanan budidaya menjadi sektor yang menjanjikan untuk dioptimalkan oleh berbagai lapisan masyarakat. Sebagai gambaran, Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo memberikan perbandingan bisnis budidaya udang vaname dengan komoditas karet dan sawit.
Dalam usaha berkebun karet atau sawit, pelaku usaha hanya mendapat penghasilan sekira Rp15 juta per hektare per tahun. “Tapi bayangkan kalau kita berbisnis udang dengan intensifikasi padat tebar 200 ekor/m2, penghasilan yang diraup bisa sampai Rp500 juta per tahun. Bisa hitung sendiri berapa persen perbedaannya,” jelas Menteri Edhy saat bertemu kelompok pembudidaya di Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat, Selasa (9/6/2020).
Tak hanya dari segi penghasilan, sektor budidaya juga bisa menyerap tenaga kerja seiring dengan berkembangnya usaha. Sebagai contoh, dibutuhkan sekira lima orang untuk melakukan budidaya seluas 1 hektare.
Baca Juga:
Akan Disidang Etik Kasus Dugaaan Penyalahgunaan Wewenang, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Tak Hadir
“Jika 1 hektare secara intensif memperkerjakan 5 orang, maka akan banyak tenaga kerja yang terlibat”, tegas Edhy.
Karenanya, guna meningkatkan minat dan potensi di sektor ini, Menteri Edhy menegaskan komitmennya dalam memudahkan masyarakat, baik perizinan hingga akses pemodalan. Dikatakanya, saat ini pemerintah sudah memiliki program kredit usaha rakyat (KUR) dengan bunga 6 persen dengan agunan berupa usaha. Adapun anggaran program KUR yang disiapkan pemerintah mencapai Rp195 triliun.
“Bukan harta tetap atau bergerak (sebagai agunan), akumulasi pinjaman sebesar Rp500 juta,” sambungnya.
Tak hanya itu, KKP juga memiliki skema lain bagi masyarakat yang ingin mengakses pemodalan usaha di sektor kelautan dan perikanan. Skema tersebut melalui dana BLU-LPMUKP dengan bunga hanya 3 persen pertahun. (inf)