Bila Kesehatan Tidak Pulih, maka Pekonomian Sulit Bangkit

- Pewarta

Selasa, 11 Agustus 2020 - 10:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Infofinansial.com, Jakarta – Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Erick Thohir, mengatakan Pemerintah berupaya keras melewati badai pandemi dengan menangani sisi kesehatan dan perekonomian secara bersamaan.

“Yang kami tanamkan sekarang ini adalah, kesehatan pulih, ekonomi bangkit,” ujar Erick saat berdiskusi di kantor KADIN, Provinsi DKI Jakarta, Senin (10/8/2020). Erick menyebut KPCPEN memiliki tiga fokus utama yang meliputi program Indonesia Sehat, Indonesia Bekerja, dan Indonesia Tumbuh.

Program Indonesia Sehat meliputi sejumlah hal, mulai dari sosialisasi perubahan perilaku secara luas melibatkan seluruh stakeholders dan komunitas masyarakat; Akselerasi test PCR, Lacak dan Karantina secara nasional; Terapi penyembuhan berkelanjutan; Mengubah zona merah menjadi kuning dan hijau dengan prioritas 8 provinsi; Mempersiapkan masyarakat dan pilkada aman covid, untuk daerah yang akan ikut pilkada 2020; Merencanakan dengan matang program kerja sama pembuatan dan pendistribusian imunisasi vaksin dan obat-obatan pembentuk anti bodi dan daya tahan tubuh dalam 1 tahun ke depan; Pemanfaatan satu data untuk Penanganan Covid-19 dan Kesehatan; Memaksimalkan peran layanan kesehatan primer Pengkhususan rumah sakit untuk pelayanan Covid-19 di setiap daerah; Pelayanan yang berkualitas dan terjangkau dengan Pendekatan Keluarga; Pengendalian penyakit tidak menular terintegrasi; Percepatan kemandirian alat kesehatan dan obat dalam
negeri; hingga Transformasi sistem kesehatan dan BPJS berkualitas.

Sementara program Indonesia Bekerja meliputi Bantuan UMKM Produktif; Bantuan Kredit & Subsidi Bunga UMKM Subsidi gaji melalui BPJSTK; Penyaluran bantuan untuk Pra Kerja; Bantuan Sosial Tambahan; Subsidi listrik untuk kelompok berpenghasilan rendah dan relaksasi abodemen listrik; Penyaluran kredit untuk usaha informal; Program padat karya pangan oleh Kementan, Perikanan, PUPR dan Program padat karya Pedesaan dalam rangka peningkatan produktivitas pangan; Program Irigasi, Embung, Jalan, Pertanian, Pembangunan Desa; Program Percepatan Penyerapan Tenaga Kerja.

“Dalam Indonesia Bekerja, ada bantuan UMKM produktif mudah-mudahan satu-dua minggu ini diumumkan 12 juta untuk mikro retail akan dibantu Rp2,4 juta, kurang lebih Rp28,8 triliun,”

Kemudian ada juga bantuan kredit dan subsidi bunga UMKM yang sebenarnya sudah berjalan namun akan kembali dievaluasi. Presiden Jokowi, kata Erick, juga mendorong peningkatan program padat karya. Lebih lanjut, Erick sampaikan bahwa Presiden Jokowi memutuskan beberapa program strategi nasional yang ada di sejumlah kementerian menjadi padat karya.

Pemerintah, lanjut Erick, juga memiliki sejumlah strategi dalam mendorong pertumbuhan dengan meningkatkan perdagangan dari sektor maritim.

“Ada dua negara yang pertumbuhan ekonomi dan kelas menengahnya terus naik yaitu Kuwait dan India, itu kita suplai apa yang jadi kebutuhan, jangan ke Eropa terus,” Erick juga mendorong pengusaha lokal untuk mengisi ruang investasi yang disiapkan pemerintah. Pemerintah telah menyediakan kawasan industri Batang dan Subang yang dapat diisi para investor lokal dan asing.

Sedangkan program Indonesia Tumbuh terdiri atas mendorong ekonomi maritim melalui pengembangan industri perikanan dengan menempatkan nelayan sebagai pilar utama: Akselerasi Ekonomi sumber daya alam; Peningkatan penerimaan melalui cukai rokok, plastik, BBM, kendaraan; dan Transformasi penerimaan perpajakan. (set)

Berita Terkait

Begini Penjelasan ADB Soal Ekonomi Indonesia Diprediksi akan Tumbuh 5 Persen di Tahun 2024 dan 2025
Transaksi Perbankan Digital Naik Capai Rp15.881,53 Triliun, Gubernur BI Perry Warjiyo Beri Penjelasan
Dorong Transisi Energi, Menkeu Sri Mulyani Indrawati Jajaki Kerja Sama dengan European Commission
Menkeu Sri Mulyani Indrawati Bahas Pengembangan Kerja Sama dengan Petinggi World Bank
Utang Luar Negeri Indonesia pada Februari 2024 Terkendali, BI dan Pemerintah Terus Perkuat Koordinasi
Juli 2024 Harga BBM dan LPG akan Dievaluasi, Sampai Juni Tak Naik Ada Eskalasi Geopolitik Iran – Israel
Ini Warning yang Disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir Soal Target Dividen BUMN Tahun 2024 Naik Jadi Rp85 T
Ini yang Dibahas Menkeu Sri Mulyani Saat Bertemu Menkeu Kerajaan Arab Saudi Mohammed bin Abdullah Al-Jadaan
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Sabtu, 27 April 2024 - 08:52 WIB

Begini Penjelasan ADB Soal Ekonomi Indonesia Diprediksi akan Tumbuh 5 Persen di Tahun 2024 dan 2025

Kamis, 25 April 2024 - 15:38 WIB

Transaksi Perbankan Digital Naik Capai Rp15.881,53 Triliun, Gubernur BI Perry Warjiyo Beri Penjelasan

Selasa, 23 April 2024 - 14:00 WIB

Dorong Transisi Energi, Menkeu Sri Mulyani Indrawati Jajaki Kerja Sama dengan European Commission

Selasa, 23 April 2024 - 13:15 WIB

Menkeu Sri Mulyani Indrawati Bahas Pengembangan Kerja Sama dengan Petinggi World Bank

Senin, 22 April 2024 - 16:30 WIB

Utang Luar Negeri Indonesia pada Februari 2024 Terkendali, BI dan Pemerintah Terus Perkuat Koordinasi

Senin, 22 April 2024 - 15:54 WIB

Juli 2024 Harga BBM dan LPG akan Dievaluasi, Sampai Juni Tak Naik Ada Eskalasi Geopolitik Iran – Israel

Minggu, 21 April 2024 - 14:00 WIB

Ini Warning yang Disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir Soal Target Dividen BUMN Tahun 2024 Naik Jadi Rp85 T

Sabtu, 20 April 2024 - 15:23 WIB

Ini yang Dibahas Menkeu Sri Mulyani Saat Bertemu Menkeu Kerajaan Arab Saudi Mohammed bin Abdullah Al-Jadaan

Berita Terbaru