Infofinansial.com, Jakarta – Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore ditutup melemah, yang dipicu peningkatan ketegangan di kawasan Timur Tengah.
Rupiah ditutup melemah 14 poin atau 0,1 persen menjadi di level Rp13.944 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp13.930 per dolar AS.
“Rupiah melemah terhadap dolar AS mengikuti sentimen negatif akibat kekhawatiran pasar terhadap kemungkinan pecah perang di Timur Tengah setelah AS menewaskan jenderal berpengaruh Iran,” kata Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Senin (6/1/2019).
Baca Juga:
Sosialisasi Sertifikasi Kompetensi: Mempersiapkan SDM Unggul
Jawab Tuntas soal Demokrasi di Kepemimpinannya, Prabowo Tuai Tepuk Tangan di Qatar Economic Forum
Prabowo Subianto Optimistis Ekonomi Indonesia Mampu Tumbuh 8 Persen dalam 2-3 Tahun ke Depan
Baca juga: Rupiah awal pekan berpotensi melemah
Kendati demikian, lanjutnya, penguatan dolar AS terhadap rupiah ini tertahan karena tingkat imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun turun ke level terendah satu bulan di kisaran 1,77 persen.
“Pelemahan yield obligasi AS ini menekan turun dolar AS,” ujar Ariston.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah Rp13.933 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp13.933 per dolar AS hingga Rp13.966 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin menunjukkan rupiah melemah menjadi Rp13.961 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp13.899 per dolar AS. (cit)
Baca Juga:
Al Jazeera Bincang Santai Bersama dengan Prabowo Subianto, Mulai dari Bahas Buku hingga Keluarga
Prabowo Subianto Terima Penganugerahan ‘Zayed Medal’ dari Syekh Mohamed bin Zayed Al Nahyan
Otoritas Jasa Keuangan Susun Regulasi Financial Technology dengan Model Bisnis di Bidang Aggregator