Infofinansial.com, Jakarta – Perusahaan penyedia jasa, PT SOS Indonesia merencanakan untuk melepas sebagian sahamnya ke publik melalui mekanisme penawaran umum perdana saham (initial publik offering/IPO) pada tahun 2018.
“Dana hasil IPO untuk mendukung bisnis kita, tahun ini kita butuh dana untuk proyek yang modalnya cukup besar,” ujar Finance Director PT SOS Indonesia, Prasetyo Wibowo di Jakarta, Selasa (14/8/2018).
Perseroan menunjuk Sinarmas Sekuritas sebagai penjamin pelaksa emisi.
Baca Juga:
Akan Disidang Etik Kasus Dugaaan Penyalahgunaan Wewenang, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Tak Hadir
Ia mengemukakan bahwa perseroan akan melepas sekitar 150 juta lembar saham atau setara 23 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
SOS Indonesia memiliki empat bidang usaha yakni meliputi jasa keamanan, jasa perawatan gedung, jasa professional kantor, dan jasa manajemen parkir.
“Jasa perawatan gedung merupakan salah satu bidang usaha terbesar,” katanya.
Ia menyampaikan pihaknya akan menggunakan laporan keuangan periode April 2018 sebagai salah satu syarat pengajuan IPO.
Sebelumnya, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan saat ini sebanyak 17 perusahaan masuk dalam “pipeline” IPO di BEI.
Perusahaan yang antre mencatakan saham di lantai bursa tersebut diantaranya perusahaan di bidang properi, perdagangan, jasa, transportasi. pariwisata, serta minyak dan gas (migas).
Baca Juga:
Begini Penjelasan ADB Soal Ekonomi Indonesia Diprediksi akan Tumbuh 5 Persen di Tahun 2024 dan 2025
BEI juga akan mendorong perusahaan-perusahaan yang masuk dalam kategori usaha kecil dan menengah (UKM) masuk pasar modal agar dapat mengembangkan bisnisnya (zub)