Optimalisasi Kelola Aset Penting untuk Gali Pendapatan Negara

- Pewarta

Rabu, 22 Juli 2020 - 10:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Infofinansial.com, Jakarta – Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI menyampaikan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Tahun 2019 pada Rapat Paripurna DPR RI, Selasa (14/7/2020) lalu. LHP tersebut mencatat kenaikan saldo aset Pemerintah hingga mencapai Rp 10.467,53 triliun per 31 Desember 2019, yang disebabkan koreksi nilai wajar Aset Tetap sebesar Rp 4.113,21 triliun berdasarkan hasil revaluasi Barang Milik Negara (BMN). Atas kenaikan itu, Anggota Komisi XI DPR RI Puteri Anetta Komarudin mendorong optimalisasi pengelolaan BMN guna mengungkit kinerja penerimaan negara pada triwulan-III dan triwulan-IV tahun ini.

Yuks, dukung promosi kota/kabupaten Anda di media online ini dengan bikin konten artikel dan cerita seputar sejarah, asal-usul kota, tempat wisata, kuliner tradisional, dan hal menarik lainnya. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

“Pemanfaatan aset negara dalam rangka penanganan pandemi sudah terbukti bermanfaat, mulai dari pengalihfungsian Wisma Atlet Kemayoran menjadi Rumah Sakit Darurat Covid-19, penggunaan Asrama Haji Pondok Gede menjadi lokasi karantina, hingga menyerahkan ribuan masker sitaan Ditjen Bea Cukai kepada BNPB. Namun, yang perlu kita dorong lebih jauh adalah bagaimana pengelolaan aset, khususnya BMN, agar dapat berkontribusi pada peningkatan penerimaan negara tahun ini, mengingat kinerja pendapatan APBN tertekan akibat pandemi,” kata Puteri melalu keterangan tertulisnya, Senin (20/7/2020).

Kontribusi pemanfaatan BMN terhadap penerimaan negara, lanjut Puteri, dapat tercermin melalui pos Penerimaan Negara Bukan Pajak (PBNP). Kementerian Keuangan mencatat penurunan realisasi PNBP pada semester I 2020 menjadi negatif 11,8 persen (yoy). Sementara, realisasi pendapatan pos PNBP lainnya, yang mencakup penerimaan dari pengelolaan BMN, tetap mencatat pertumbuhan positif senilai 9,9 persen (yoy). Namun, data realisasi pos PNBP atas pengelolaan BMN selama tiga tahun terakhir terus menunjukkan peningkatan secara signifikan, yaitu sebesar Rp 266,2 miliar pada tahun 2017, Rp 339,6 miliar pada tahun 2018, dan Rp 551,2 miliar pada tahun 2019.

“Jumlah pendapatan negara yang diperoleh dari pengelolaan BMN dapat dikatakan masih rendah, tetapi bukan berarti tidak potensial. Justru, besarnya nilai total aset negara perlu dioptimalkan lagi pemanfaatannya untuk menambah pendapatan negara hingga akhir tahun ini. Salah satu langkah adalah dengan meningkatkan kinerja Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) yang memang bertugas untuk menghasilkan manfaat finansial dari aset negara yang dikelola,” ujar politisi muda Partai Golkar tersebut.

Sebagai informasi, LMAN merupakan Badan Layanan Umum (BLU) di lingkungan Kementerian Keuangan, dengan mandat untuk melaksanakan pengelolaan properti negara, jasa konsultasi, dan pendanaan lahan untuk pembangunan infrastruktur strategis nasional. Dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi XI DPR RI, Rabu (15/7/2020) lalu, LMAN menyampaikan bahwa aset yang dikelola pada tahun 2020 adalah senilai Rp 14,36 triliun yang tersebar di seluruh Indonesia. 

Untuk itu, legislator daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat VII itu mendorong LMAN untuk semakin meningkatkan kinerjanya, terutama dengan memanfaatkan perluasan skema pengelolaan aset negara yang baru saja diperbarui melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2020 tentang Perubahan atas PP Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah.

“Selama tiga tahun terakhir, LMAN telah mencatat kinerja produktif yang ditunjukkan dengan realisasi pendapatan yang terus mengalami pertumbuhan dan selalu melebihi target. Selanjutnya, LMAN harus mampu memastikan bahwa aset negara yang dikelola memiliki nilai tambah yang berkelanjutan dan memberi manfaat bagi kepentingan publik. Misalnya, dengan melaksanakan skema pemanfaatan BMN yang baru diterbitkan, yaitu Kerja Sama Terbatas untuk Pembiayaan Infrastruktur,” urai Puteri.

Skema konsesi melalui Kerja Sama Terbatas untuk Pembiayaan Infrastruktur, atau Limited Concession Schemes (LCS), memungkinkan pemerintah untuk mengelola BMN dengan berkelanjutan sehingga dapat menyumbangkan PNBP dengan optimal setiap tahunnya. (dpr)

Berita Terkait

Mencapai Sebesar Rp43,2 Triliun, Realisasi Investasi Hilirisasi di Sektor Mineral pada Kuartal I 2024
Begini Penjelasan ADB Soal Ekonomi Indonesia Diprediksi akan Tumbuh 5 Persen di Tahun 2024 dan 2025
Transaksi Perbankan Digital Naik Capai Rp15.881,53 Triliun, Gubernur BI Perry Warjiyo Beri Penjelasan
Dorong Transisi Energi, Menkeu Sri Mulyani Indrawati Jajaki Kerja Sama dengan European Commission
Menkeu Sri Mulyani Indrawati Bahas Pengembangan Kerja Sama dengan Petinggi World Bank
Utang Luar Negeri Indonesia pada Februari 2024 Terkendali, BI dan Pemerintah Terus Perkuat Koordinasi
Juli 2024 Harga BBM dan LPG akan Dievaluasi, Sampai Juni Tak Naik Ada Eskalasi Geopolitik Iran – Israel
Ini Warning yang Disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir Soal Target Dividen BUMN Tahun 2024 Naik Jadi Rp85 T
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Selasa, 30 April 2024 - 15:35 WIB

Mencapai Sebesar Rp43,2 Triliun, Realisasi Investasi Hilirisasi di Sektor Mineral pada Kuartal I 2024

Sabtu, 27 April 2024 - 08:52 WIB

Begini Penjelasan ADB Soal Ekonomi Indonesia Diprediksi akan Tumbuh 5 Persen di Tahun 2024 dan 2025

Kamis, 25 April 2024 - 15:38 WIB

Transaksi Perbankan Digital Naik Capai Rp15.881,53 Triliun, Gubernur BI Perry Warjiyo Beri Penjelasan

Selasa, 23 April 2024 - 14:00 WIB

Dorong Transisi Energi, Menkeu Sri Mulyani Indrawati Jajaki Kerja Sama dengan European Commission

Selasa, 23 April 2024 - 13:15 WIB

Menkeu Sri Mulyani Indrawati Bahas Pengembangan Kerja Sama dengan Petinggi World Bank

Senin, 22 April 2024 - 16:30 WIB

Utang Luar Negeri Indonesia pada Februari 2024 Terkendali, BI dan Pemerintah Terus Perkuat Koordinasi

Senin, 22 April 2024 - 15:54 WIB

Juli 2024 Harga BBM dan LPG akan Dievaluasi, Sampai Juni Tak Naik Ada Eskalasi Geopolitik Iran – Israel

Minggu, 21 April 2024 - 14:00 WIB

Ini Warning yang Disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir Soal Target Dividen BUMN Tahun 2024 Naik Jadi Rp85 T

Berita Terbaru