Infofinansial.com, Jakarta – Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore (3/10/2019), kembali terapresiasi di tengah perlambatan ekonomi AS.
Terpantau, pergerakan rupiah pada Kamis sore (3/10/2019), ini menguat 22 poin atau 0,13 persen menjadi Rp14.173 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.195 per dolar AS.
“Sinyal perlambatan ekonomi AS dan perang dagang yang belum ada kepastian telah menekan dolar AS terhadap mata uang dunia, termasuk rupiah,” kata Kepala Riset Monex Investindo Future Ariston Tjendra di Jakarta, Kamis (3/10/2019).
Baca Juga:
Jawab Tuntas soal Demokrasi di Kepemimpinannya, Prabowo Tuai Tepuk Tangan di Qatar Economic Forum
Prabowo Subianto Optimistis Ekonomi Indonesia Mampu Tumbuh 8 Persen dalam 2-3 Tahun ke Depan
Al Jazeera Bincang Santai Bersama dengan Prabowo Subianto, Mulai dari Bahas Buku hingga Keluarga
Ia menambahkan sinyal pelemahan ekonomi AS terlihat dari jumlah penerimaan pekerja oleh sektor swasta AS yang menurun di bulan September.
Berdasarkan Automatic Data Processing (ADP), menunjukan bahwa jumlah tenaga kerja di sektor swasta di Amerika Serikat di bulan September hanya meningkat 135.000, sedikit lebih rendah dari estimasi pasar untuk kenaikan 140.000.
“Ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat-China telah melemahkan negara dengan ekonomi terbesar di dunia,” katanya.
Kepala Riset Valbury Asia Future Lukman Leong menambahkan, sinyal berikutnya yang menjadi perhatian pelaku pasar yakni data mengenai konsumen-konsumen di AS. Jika melemah, dolar AS berpotensi melanjutkan tekanan.
“Rupiah mendapatkan manfaat dari situasi eksternal itu di tengah sentimen domestik yang relatif masih dibayangi kekhawatiran perlambatan ekonomi serta politik-keamanan,” katanya.
Baca Juga:
Prabowo Subianto Terima Penganugerahan ‘Zayed Medal’ dari Syekh Mohamed bin Zayed Al Nahyan
Otoritas Jasa Keuangan Susun Regulasi Financial Technology dengan Model Bisnis di Bidang Aggregator
Di Asia House London, Menkeu Sri Mulyani Bahas Perkembangan Ekonomi Indonesia 10 Tahun Terakhir
Ia mengharapkan agar Bank Indonesia untuk tetap waspada menjaga stabilitas nilai tukar mengingat penguatannya belum sepenuhnya didukung oleh fundamental ekonomi nasional.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Kamis ini menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp14.193 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.207 per dolar AS. (zim)