Rachmat Gobel Sebut Kehadiran Lembaga Penjamin Simpanan Perkuat Ketenangan Publik

- Pewarta

Senin, 2 Januari 2023 - 15:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wakil Ketua DPR RI Bidang Koordinasi Industri dan Pembangunan (Korinbang) Rachmat Gobel. (Pexels.com/dpr.go.id)

Wakil Ketua DPR RI Bidang Koordinasi Industri dan Pembangunan (Korinbang) Rachmat Gobel. (Pexels.com/dpr.go.id)

INFOFINANSIAL.COM – Wakil Ketua DPR RI Bidang Koordinasi Industri dan Pembangunan (Korinbang) Rachmat Gobel mengatakan kehadiran Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memperkuat ketenangan publik terhadap layanan keuangan dan perbankan di Indonesia.

Selain itu ia menyebut kehadiran lembaga tersebut juga merupakan bagian dari praktik good governance (tata kelola yang baik) dan modern dalam penyelenggaraan negara.

“LPS menjamin dan memperkuat ketenangan publik dan kepercayaan publik terhadap sistem keuangan dan perbankan nasional,” kata Rachmat Gobel dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu 1 Januari 2022.

Namun diakuinya masih ada masalah dalam pinjaman online (pinjol) atau pinjaman dalam jaringan, investasi bodong, penipuan perdagangan valuta asing (forex), dan lainnya yang mengganggu ketenangan publik dalam layanan dan investasi keuangan.

Oleh karena itu Rachmat Gobel meminta LPS lebih progresif dalam memberikan perlindungan dan ketengan publik.

“Jadi jika mau pinjam atau investasi, lihat dulu sudah dijamin LPS atau belum. Jika ada maka aman,” katanya pada sosialisasi peran dan fungsi LPS di Gorontalo belum lama ini.

Gobel optimistis terhadap ekonomi Indonesia yang tetap tumbuh di atas lima persen di tengah tantangan global.

“Kita tetap optimis, walaupun dibayangi kenaikan inflasi dan kondisi ekonomi global yang memburuk akibat perang Rusia-Ukraina,” katanya.

Ada tiga hal yang harus diperhatikan, menurut dia, yaitu mendorong UMKM, menjaga penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), dan mengawal ekspor.

Namun Gobel menekankan solusi terbaik dalam membangun dan menyejahterakan masyarakat adalah melalui pembangunan sumber daya manusia.

Pada kesempatan yang sama Sekretaris Lembaga LPS Dimas Yuliharto mengatakan sejarah kehadiran LPS adalah krisis 1998.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Saat itu, lanjutnya, ada sejumlah bank yang ditutup dan bank yang mengalami kredit macet sangat parah. Untuk menjamin simpanan nasabah, pemerintah menjadi penjaminnya dan mengambilalihnya.

Berdasarkan pengalaman itu, kata dia, maka dibentuk LPS agar setiap ada masalah dengan dana publik di perbankan maupun asuransi, maka sudah ada sistem dan lembaga yang siaga.

Hal itu terbukti efektif ketika ada krisis 2008 maupun 2014. LPS hadir berkat UU Nomor 24 Tahun 2004 dan berdiri resmi pada 2005.

Dimas menyebutkan saat ini ada 1.716 bank yaitu 106 bank umum dan 1.610 BPR. Sedangkan jumlah bank yang ditutup ada 118 bank, yaitu 1 bank umum dan 117 BPR.***

Berita Terkait

OJK Kaji Aturan Paylater, Potensi Pasar Cukup Besar Sejalan dengan Perkembangan Ekonomi Digital
BNI Salurkan Kredit Hijau Sebesar Rp67,4 Triliun per Maret 2024, 14,2 Persen dari Keseluruhan Wholesale Loan
Menteri Keuangan Sri Mulyani Tanggapi Soal Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar Amerika Serikat
Halal Bihalal: Keterlibatan BNSP dalam Acara Silahturahmi PROPAMI dan LSP Pasar Modal
Indonesia Disebut Tempati Peringkat Negara Ketujuh dalam Hal Jumlah Investor Aset Kripto Terbanyak
BioSaver Card 5758 untuk Solusi Kesehatan Anda, Jika Sudah Ikhtiar ke Mana-mana Namun Belum Sembuh
Komisi BNSP dan KADIN Bersatu: FGD Pelatihan Vokasi Infrastruktur Torehkan Prestasi
Profesionalisme Teknisi Akuntansi Meningkat, RCC Asever Kampetans Jadi Momentum
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Minggu, 14 Juli 2024 - 18:18 WIB

OJK Kaji Aturan Paylater, Potensi Pasar Cukup Besar Sejalan dengan Perkembangan Ekonomi Digital

Selasa, 30 April 2024 - 11:05 WIB

BNI Salurkan Kredit Hijau Sebesar Rp67,4 Triliun per Maret 2024, 14,2 Persen dari Keseluruhan Wholesale Loan

Jumat, 26 April 2024 - 14:57 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Tanggapi Soal Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar Amerika Serikat

Selasa, 16 April 2024 - 21:00 WIB

Halal Bihalal: Keterlibatan BNSP dalam Acara Silahturahmi PROPAMI dan LSP Pasar Modal

Kamis, 4 April 2024 - 10:39 WIB

Indonesia Disebut Tempati Peringkat Negara Ketujuh dalam Hal Jumlah Investor Aset Kripto Terbanyak

Kamis, 21 Maret 2024 - 18:47 WIB

BioSaver Card 5758 untuk Solusi Kesehatan Anda, Jika Sudah Ikhtiar ke Mana-mana Namun Belum Sembuh

Kamis, 7 Maret 2024 - 19:13 WIB

Komisi BNSP dan KADIN Bersatu: FGD Pelatihan Vokasi Infrastruktur Torehkan Prestasi

Jumat, 1 Maret 2024 - 21:30 WIB

Profesionalisme Teknisi Akuntansi Meningkat, RCC Asever Kampetans Jadi Momentum

Berita Terbaru