Home / Tak Berkategori

Menkeu Paparkan Cara Stabilkan Ekonomi dari Covid-19 ke Pihak Asing

- Pewarta

Jumat, 10 Juli 2020 - 16:06 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Infofinansial.com, Jakarta – Usaha pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19 yang melanda dunia dan mengakibatkan menurunnya pertumbuhan ekonomi nasional akan menjadi tugas yang sangat menantang tidak hanya untuk Indonesia saja tetapi juga bagi seluruh negara. 

Saat ini, Indonesia mengalami penurunan penerimaan negara dan di saat yang bersamaan pemerintah harus menaikkan jumlah belanja negara untuk menolong warganya baik dalam bidang kesehatan, jaring pengaman sosial, mendukung usaha kecil dan menengah, serta mendukung perusahaan dan komunitas bisnis secara umum. 

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Keuangan pada acara High-Level Ministerial Conference: Tackling the Covid-19 Crisis – Restoring Sustainable Flows of Capital and Robust Financing for Development yang diselenggarakan oleh The Paris Forum dan Presidensi G-20 2020 Saudi Arabia secara virtual pada Rabu, (8/7/2020).

Menkeu menceritakan langkah luar biasa yang telah diambil Indonesia sebagai salah satu negara berkembang dalam menghadapi krisis ini dengan memperbolehkan pemerintah untuk memiliki defisit diatas 3% selama 3 tahun sebelum kembali dalam disiplin fiskal. Selain itu, Indonesia juga mengandalkan Bank Indonesia sebagai bank sentral untuk dapat menjadi institusi yang dapat mendukung pemerintah dalam pembiayaan yang berhubungan dengan Covid-19. “Jadi, ini bukan tanda kecerobohan pemerintah dalam kebijakan fiskal yang memperbolehkan kami untuk memonetisasi utang melalui bank sentral,” tegas Menkeu. 

Salah satu pembahasan pada konferensi yang mempertemukan para pemimpin kebijakan internasional adalah bagaimana cara terbaik yang dapat dilakukan komunitas internasional untuk menemukan solusi dalam mengatasi situasi arus modal keluar saat ini dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya serta dalam konteks di mana potensi penurunan peringkat dari negara berkembang selanjutnya yang dapat memperburuk tantangan. 

Menkeu mendukung terciptanya sumber pembiayaan baru dan juga usaha untuk semakin memperdalam pasar obligasi pemerintah dengan cara memupuk pembiayaan jangka panjang dan juga memperluas instrument pembiayaan, tidak hanya pembiayaan obligasi konvensional, tetapi juga obligasi hijau dan sukuk untuk menarik minat kelompok investor. 

Senada dengan Menkeu, Sekretaris Jenderal OECD, Angel Gurria juga menyampaikan bahwa untuk dapat melalui krisis ini, restrukturisasi utang seharusnya dipertimbangkan, meningkatkan ketahanan pembiayaan swasta eksternal, dan juga mengingatkan bahwa meskipun memiliki uang adalah kunci, membelanjakannya dengan lebik baik juga sama pentingnya. 

Selain itu, Angel Gurria juga mengingatkan agar para pemerintah dari seluruh negara untuk selalu menjaga transparansi, akuntabilitas dan proporsionalitas sebagai hal paling utama dalam kerja sama internasional. (keu)

Berita Terkait

Kredit Korporasi BCA pada 2024 Banyak Disalurkan ke Sektor Pertambangan dalam Program Hilirisasi
Langkah Jitu Menyusun Sutainability Report dengan Teknologi Kecerdasan Buatan Lewat Reporthink
Kementerian ESDM Rekomendasikan Perguruan Tinggi untuk Mendapat IUP Izin Eksplorasi.
Sebanyak 100 Pengusaha Nasional Hadiri Forum Bisnis (CEO Forum) dan Bussiness Matching Indonesia – India
Soal Dterbitkannya Sertifikat HGB dan SHM di Laut Banten, Ombudsman RI Minta Kejelasan Nusron Wahid
Hingga 31 Desember 2024, PT Bank Raya Indonesia Tbk Realisasikan Buyback Saham 22.817.600 Lembar
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu Ungkap Alasan BTN Akuisisi Bank Victoria
Ingin Proyek Infrastruktur Lebih Efisien, Presiden RI Prabowo Subianto: Swasta Silakan Bergerak
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Selasa, 28 Januari 2025 - 14:44 WIB

Kredit Korporasi BCA pada 2024 Banyak Disalurkan ke Sektor Pertambangan dalam Program Hilirisasi

Selasa, 28 Januari 2025 - 07:56 WIB

Langkah Jitu Menyusun Sutainability Report dengan Teknologi Kecerdasan Buatan Lewat Reporthink

Sabtu, 25 Januari 2025 - 10:49 WIB

Kementerian ESDM Rekomendasikan Perguruan Tinggi untuk Mendapat IUP Izin Eksplorasi.

Rabu, 22 Januari 2025 - 10:38 WIB

Sebanyak 100 Pengusaha Nasional Hadiri Forum Bisnis (CEO Forum) dan Bussiness Matching Indonesia – India

Selasa, 21 Januari 2025 - 15:44 WIB

Soal Dterbitkannya Sertifikat HGB dan SHM di Laut Banten, Ombudsman RI Minta Kejelasan Nusron Wahid

Senin, 20 Januari 2025 - 15:32 WIB

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu Ungkap Alasan BTN Akuisisi Bank Victoria

Sabtu, 18 Januari 2025 - 14:27 WIB

Ingin Proyek Infrastruktur Lebih Efisien, Presiden RI Prabowo Subianto: Swasta Silakan Bergerak

Sabtu, 18 Januari 2025 - 10:08 WIB

Kasus Dugaan Penambangan Emas Tanpa Izin, Komisi Yudisial Tanggapi Vonis Bebas WNA Tiongkok

Berita Terbaru