Infofinasional.com, Lhokseumawe – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, melakukan penyegaran (refreshing) terhadap petugas Survey Biaya Hidup (SBH) 2018 yang jumlahnya 45 orang.
Kepala BPS Kota Lhokseumawe Yudi Yos Elvin kepada wartawan di Lhokseumawe, Kamis (5/7/2018), penyegaran tersebut dalam bentuk evaluasi dan juga pelatihan tentang konsep dan definisi kegiatan serta mengevaluasi survey yang sudah berjalan 2 triwulan pada 2018.
Kegiatan survey tersebut dilaksanakan selama 3 hari mulai tanggal 4 sampai dengan 6 Juli 2018.
Baca Juga:
Ingin Proyek Infrastruktur Lebih Efisien, Presiden RI Prabowo Subianto: Swasta Silakan Bergerak
Kasus Dugaan Penambangan Emas Tanpa Izin, Komisi Yudisial Tanggapi Vonis Bebas WNA Tiongkok
Bayarkan Dividen Interim Sebesar Rp20,33 Triliun, BRI Setor Rp10,88 Triliun ke Negara
“Jadi masih akan dilaksanakan selama dua triwulan lagi sampai akhir tahun 2018,” ucap Yudi.
Tujuan dilakukannya SBH adalah untuk mengetahui tingkat biaya hidup yang dikeluarkan oleh rumah tangga, mulai dari tingkat konsumsi, diagram timbang dan paket komoditas, sehingga dapat diketahui nilai bobotnya.
Yudi menyatakan, pelaksanaan survey biaya hidup dilakukan selama setahun yang dibagi 4 triwulan. Serta mengambil jumlah rumah tangga yang dijadikan sampel sebanyak 1.200 rumah tangga, dengan jenis pendapatan rumah tangga yang variatif, mulai dari kalangan menengah keatas, sedang dan kalangan ekonomi rendah.
“Setiap triwulan disurvey sebanyak 300 rumah tangga, dari jumlah sampel sebanyak 1.200 rumah tangga. Rumah tangga tersebut akan didata tentang tingkat konsumsi rumah tangga baik konsumsi makanan maupun non makanan,” jelas Yudi lagi.
Oleh karena itu, mengingat pentingnya survey biaya hidup ini, sangat diharapkan kepada masyarakat untuk membantu petugas SBH, dengan memberikan informasi yang benar dan aktual tentang kondisi biaya hidup rumah tangga, katanya. (muk)
Baca Juga:
Alokasi APBN Sebesar Rp145 Trliun akan Sia-sia Jika Bulog Serap Gabah Petani di Bawah HPP Rp6.500